Ilst Deep Learning

Penulis: Herdi Mulyana RH, S.Pd., M.Pd

Dalam era pendidikan modern, salah satu pendekatan yang semakin banyak dibicarakan adalah deep learning. Bagi para guru, pendekatan ini membuka peluang untuk menciptakan pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna bagi siswa. Tidak hanya sekadar menghafal, deep learning membantu siswa memahami konsep secara menyeluruh dan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di dunia nyata. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan deep learning, apa kelebihan dan kekurangannya, siapa saja tokoh yang berperan penting dalam pengembangannya, serta bagaimana contoh aktivitas pembelajaran yang dapat mendukung pendekatan ini? Mari kita kupas bersama.

Apa Itu Deep Learning dalam Pendidikan?

Secara historis, deep learning dalam pendidikan mulai mendapat perhatian dari para tokoh pendidikan seperti Benjamin Bloom, yang mengembangkan taksonomi pembelajaran yang menjadi dasar bagi pembelajaran mendalam. Melalui Bloom’s Taxonomy, Bloom menekankan pentingnya mencapai tingkatan pemahaman yang lebih tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan penciptaan, bukan sekadar hafalan atau pemahaman dasar. Pendekatan deep learning ini kemudian dikembangkan oleh para ahli pendidikan kontemporer yang berfokus pada pentingnya keterlibatan dan pemahaman mendalam dalam proses belajar.

Pendekatan deep learning juga didukung oleh ahli pendidikan seperti John Biggs, yang mengembangkan konsep constructive alignment dalam desain kurikulum. Biggs berpendapat bahwa pembelajaran mendalam terjadi ketika siswa benar-benar memahami hubungan antara konsep yang dipelajari dan dapat mengaplikasikannya dalam konteks nyata. Menurut Biggs, deep learning menekankan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks. Selain itu, Robert J. Marzano, ahli pendidikan Amerika, turut memperkuat pendekatan ini dengan menyatakan bahwa deep learning membantu siswa membangun pemahaman yang lebih kuat tentang materi melalui refleksi dan praktik yang intens.

Menurut Kamus Cambridge, deep learning atau pembelajaran mendalam adalah cara untuk mempelajari sesuatu sehingga sepenuhnya memahami hal itu dan tidak akan melupakan pembelajaran tersebut. Dalam segi komputasi, deep learning adalah sejenis pembeajaran mesin atau proses komputer meningkatkan kemampuan untuk melakukan tugas dengan menganalisis data baru yang menggunakan banyak lapisan pemrosesan data. Menurut Catherine McAuley College, deep learning membuat pelajar mampu berpikir kritis, komunikasi, serta bekerja dengan orang lain secara efektif di semua mata pelajaran.

Kelebihan Pendekatan Deep Learning

Pendekatan deep learning memiliki sejumlah kelebihan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Peningkatan Pemahaman Konseptual
    Deep learning mendorong siswa untuk benar-benar memahami konsep sehingga pemahaman mereka lebih kuat dan tidak mudah lupa. Dengan pendekatan ini, siswa mampu mengaitkan konsep yang dipelajari dengan berbagai konteks, baik dalam bidang studi lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Pengembangan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
    Sejalan dengan pandangan Biggs, deep learning berfokus pada kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti analisis, evaluasi, dan sintesis. Keterampilan ini sangat penting bagi siswa untuk memecahkan masalah secara efektif dan menilai informasi secara kritis, sehingga membantu mereka menjadi pembelajar yang lebih mandiri.
  3. Mendorong Kreativitas dan Pemecahan Masalah
    Dengan menantang siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah, deep learning mendorong siswa untuk menggunakan kreativitas mereka dalam menemukan solusi yang inovatif. Mereka tidak hanya belajar untuk menyelesaikan masalah yang sudah ada tetapi juga siap menghadapi tantangan baru.
  4. Keterlibatan Aktif Siswa dalam Pembelajaran
    Dalam deep learning, siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Melalui kegiatan seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan penelitian mandiri, mereka merasa memiliki peran yang lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih bersemangat dalam mengeksplorasi pengetahuan.

Kekurangan Pendekatan Deep Learning

Namun, seperti pendekatan lainnya, deep learning juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh guru:

  1. Membutuhkan Waktu yang Lebih Lama
    Proses belajar mendalam sering kali membutuhkan waktu lebih banyak daripada pembelajaran berbasis hafalan atau pengulangan. Bagi kurikulum yang padat, hal ini bisa menjadi tantangan karena setiap mata pelajaran memiliki target dan jadwal yang ketat.
  2. Tantangan dalam Penilaian
    Menilai hasil dari pendekatan deep learning sering kali lebih kompleks daripada penilaian pada pembelajaran berbasis hafalan. Guru harus menggunakan penilaian autentik yang lebih sulit diukur secara kuantitatif, seperti proyek, esai, atau presentasi.
  3. Persiapan Lebih Intensif Bagi Guru
    Guru perlu mempersiapkan pembelajaran dengan lebih detail, termasuk menentukan cara mendukung pemahaman mendalam dan mempersiapkan materi serta metode yang relevan. Ini menuntut keterampilan perencanaan dan adaptasi yang tinggi.

Pendapat Para Ahli tentang Deep Learning

Pendekatan deep learning telah mendapatkan dukungan dari banyak ahli pendidikan. Howard Gardner, pencetus teori kecerdasan majemuk, menekankan bahwa deep learning membantu siswa mengeksplorasi berbagai kecerdasan dan potensi yang mereka miliki, mulai dari kecerdasan logis hingga kecerdasan sosial. Gardner percaya bahwa pembelajaran mendalam memungkinkan siswa untuk mempelajari topik secara personal dan relevan, yang meningkatkan motivasi intrinsik dan hasil belajar.

John Hattie, seorang profesor pendidikan asal Selandia Baru, menganggap deep learning sebagai salah satu strategi yang paling efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Hattie melalui penelitiannya dalam “Visible Learning” menyebutkan bahwa pembelajaran berbasis pemahaman mendalam berkontribusi positif pada capaian akademik siswa. Menurutnya, deep learning memungkinkan siswa untuk benar-benar memahami suatu konsep dan memproses informasi secara lebih terstruktur, yang memberikan dampak positif pada kemampuan mereka dalam memecahkan masalah.

Contoh Aktivitas Pembelajaran dengan Pendekatan Deep Learning

Untuk menerapkan deep learning, ada berbagai aktivitas yang bisa diterapkan oleh guru di kelas. Beberapa contohnya adalah:

  1. Proyek Kolaboratif
    Guru dapat mengajak siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek yang kompleks. Misalnya, dalam pelajaran IPS, siswa dapat membuat studi kasus sosial mengenai isu lingkungan atau budaya lokal. Dalam proyek seperti ini, mereka akan belajar mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan mempresentasikan hasil mereka.
  2. Diskusi Kelas yang Mendalam
    Diskusi terbuka mengenai topik yang menantang bisa menjadi cara efektif untuk mendorong deep learning. Misalnya, dalam pelajaran IPA, guru bisa mengajak siswa berdiskusi tentang dampak perubahan iklim terhadap ekosistem. Siswa didorong untuk menyampaikan pendapat, mendengarkan pandangan teman, dan mengeksplorasi topik lebih jauh.
  3. Belajar Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
    Pembelajaran berbasis masalah sangat cocok untuk deep learning. Guru memberikan siswa masalah nyata yang relevan, misalnya “Bagaimana cara mengurangi sampah plastik di sekolah kita?”. Siswa kemudian diminta mencari solusi yang kreatif dan aplikatif, sehingga mereka belajar menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata.
  4. Penelitian Mandiri
    Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi topik yang mereka minati, deep learning dapat tercapai melalui penelitian mandiri. Misalnya, siswa diminta meneliti topik yang berhubungan dengan pelajaran mereka, seperti kesehatan mental pada remaja atau sejarah lokal, kemudian mereka akan mempresentasikan hasilnya kepada teman sekelas.

Kesimpulan

Pendekatan deep learning dalam pendidikan membuka peluang untuk menciptakan pembelajaran yang lebih mendalam dan relevan. Tokoh-tokoh seperti Benjamin Bloom, John Biggs, Howard Gardner, dan John Hattie memberikan dasar kuat yang menunjukkan manfaat pendekatan ini bagi siswa. Meski membutuhkan waktu dan usaha lebih bagi guru, manfaat jangka panjangnya sangat berarti bagi siswa. Dengan pemahaman yang kuat, keterampilan berpikir kritis, serta kemampuan untuk menerapkan pengetahuan secara mandiri, siswa tidak hanya menjadi lebih siap menghadapi tantangan akademik, tetapi juga siap untuk berkontribusi dalam kehidupan nyata.

Sebagai guru, mari kita terus mengeksplorasi dan mengembangkan metode-metode yang dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Deep learning adalah salah satu caranya. Dengan strategi yang tepat, kita dapat membantu siswa memahami dunia dengan lebih baik, serta memberi mereka bekal untuk masa depan.